Merdeka Itu...


Merdeka itu damai. Ketika Indonesia berdamai dengan diri sendiri. Sebenarnya ketika Indonesia dijajah oleh bangsa barat kita bukan merebut kembali bangsa kita melainkan kita mengusir kaum barat yang telah memperbudak bangsa kita.

Damai bukan berarti tetap diam dan bungkam. Kita berdamai dengan tujuan menanamkan pemikiran bahwa, ini nusantara, Indonesia, negara kita sendiri, lantas mengapa kita harus merebut negara kita sendiri? Kita ini hanya mengusir para pengacau.

17 Agustus 1945. Hari pembalasan. Pembalasan dari seluruh kebaikan dalam mengusir Belanda maupun Jepang. Hari paling dinantikan. Hari dimana Indonesia mengukir sejarah yang besar. Hari dimana Indonesia membaur, menyatu, tenang, damai. Masa sulit yang indah.

Maka jika kau berdarah Indonesia, kau wajib menitihkan air mata ketika lagu Indonesia Raya berkumandang di hari merdeka itu. Kita ini penerus, mungkin kalian bisa saja mengabaikan tujuhbelas Agustus, atau bahkan tidak peduli dengan hari itu, tapi satu yang harus kalian ingat “hargai perjuangan itu” jangan anggap perjalanan kemerdekaan itu sepele, tidak, sangat salah. Untuk mencapai kemerdekaan Indonesia telah mengorbankan setidaknya tiga generasi kehidupan. Bersyukurlah kalian jika terlahir di zaman yang “cukup” merdeka ini.

Saya berkata “cukup merdeka” bukan karena Indonesia belum secara sah merdeka, bukan. Melainkan, Indonesia sedang dijajah secara halus. Tanpa kalian sadari gadget membuat Indonesia semakin retak, masuknya budaya barat yang ternyata mempengaruhi pikiran rakyat Indonesia. Itulah penjajahan yang dilakukan dengan sangat halus, sampai-sampai tidak disadari oleh kita kita ini. Pengaruh budaya barat membuat kepala warga Indonesia hancur dengan budaya yang tidak patut dilakukan rakyat negri ini. Satu pesan saya, cintai apa yang ada di sekitar kalian, perhatikan, dan hargai.

Share:

0 komentar